by: Fahrul razi
Pagi hari akhir pekan dengan aktivitas yang padat
ku berjalan dengan motor butut melewati keramaian
di sini aku mulai memikir dengan kepala yang kosong
entah apa yang harus ku pikirkan tampa ada harapan yang nyata
di sini hadir seorang teman yang dulu sering ku buli
sering ku bertingkah bahkan sering ku sakitin
dia datang dngan sejuta harapan
seribu aganan yang menyentuh sanubari hatiku
aku tercegan dan terus memutarkan isi kepala
untuk terus menatap masa depan yang semakin dekat dengan diriku
dia memberiku ku harapan yang nyata
walau masalalu membuat ku dengan dirinya
tidak sedikit dendam di bening mata indahnya
di pernah merasa marah dengan sikapku yang dulu
aku terus menetap wajahnya dengan sedikit malu di dalam hatiku
dia terus menyemangatkan ku dengan kata motivasi yang yang tidak pernah ku bayangkan
dari dulu di akhir perjumpaan kami satu kata yang terucap di bibirnya
HIJRAH kamu harus hijrah untuk menatap masa depan
dan berhentin dengan tingkah masalalu dan hijrah untuk percampain masa depan
No comments:
Post a Comment