deretan mobil truk telah terparkir menunggu antrian di pinggir sungai blang pante kec. paya bakong, kab aceh utara Rabu 08/02/17,
alat berat jenis eskafaror telah berkarja sejam yang lalu, setiap hari ada puluhan truk yang menanti diisi batu cor oleh alat berat, di balik alat berat ada 20 laki-laki tangguh para penambang batu kali, mereka selalu mengangkat batu kali untuk diangkut truk menuju para pemesan.
para penambang batu kali yang berasal dari daerah sekitar sungai berkerja gigih untuk bisa menghasilkan uang untuk keperluan sehari-hari, biasanya dalam satu hari mereka bisa mengangkat 2 sampai tiga truk, seperti yang di utarakan sabtu (18/10/15) kamal warga blang pante yang dulunya berprofesi sebagai pembeli hasil alam kini mulai menjadi penambang batu kali, "saya pernah mejadi pembeli hasil bumi karena harganya tidak stabil dan kadang membuat saya rugi karena itu saya alih profesi jadi penembang batu kali".
tak tanggung-tanggung profesi yang dilihat mudah oleh sebagian orang ternyata sangat beresiko, hal ini di ungkapkan udin "kalau orang lihat kerja kami sangat mudah karena hanya mengandalkan otot, di balik itu semua resiko yang kami ambil sangat besar, salah melangkah kami bisa di bawa arus sungai,
di lihat dari kerja para penembang batu semua orang bisa melakukannya dalam sehari mereka dapat mengumpulkan 100-300 ribu rupiah, amatan kami dilapangan pera penambang batu tidak di lengkapi alat selamatan yang standar hal ini sangat beresiko pada para penambang itu sendiri
saat ditanya kepada para penambang mereka beralasan susah berenang kalau banyak kali alat pada diri mereka, seperti yang di ungkapkan rahman yang telah menambang batu 5 tahun silam,
"kami bukan tidak mau menjaga keselamatan kami khawatir kalau banyak kali alat di tubuh itu menjadi resiko apabila air sungai tinggi, pernah dulu kami pakai sepatu pas air banjir naik kami tak bisa berenang karena berat dengan sepatu".
sampai berita ini dimuat belum pernah ada sosialisasi dari pihak terkait, bahkan tidak pernah ada tim pengawas dari lembaga terkait yang turun kelapangan melihat kondisi para penambang.
para penambang sadar bahwa yang mereka lakukan sangat beresiko pada dirinya, mereka enggan berubah karena menyusahkan, hal itu dijelaskan oleh mun yang sudah menabang batu dari smp, "kami sadar cara kami salah, bagaimana lage daripada kerja kami menggangu, kami lakukan sehati-hati mungkin, kami cuma berharap kedepannya ada pihak yang mengsosialisasi pada kami cara yang benar" ujarnya
No comments:
Post a Comment